Rabu, 30 Maret 2016

BENTENG VAN DEN BOSCH


Peninggalan pada masa Kolonial Belanda ini masyarakat biasah menyebutnya dengan "Benteng Pendem". situs bersejarah ini terletak di Kota Ngawi Provinsi Jawa Timur lebih tepatnya di Jl. Untung Suropati, Pelem, Kec. Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Indonesia atau dalam google maps https://www.google.com/maps/d/viewer?mid=z-LJ54_FCls8.kFwmXMZsUOw8&hl=en_US




Benteng ini dibangun pada tahun 1839 - 1845 dengan ukuran bangunan 165 m x 80 m luas tanah 15 Ha. letak benteng ini sangat strategis karena berada pada pertemuan sungai bengawan solo dengan bengawan madiun.Lokasi benteng sengaja dibuat rendah dari tanah sekitar yang dikelilingi oleh tanah yang tinggi sehingga terlihat dari udara terpendam.
sungai bengawan solo dengan sungai bengawan madiun pada zaman dahulu digunakan sebagai jalur transportasi kapal - kapal besar yang memuat barang dagangan, rempah - rempah, hasil hutan, palawija dari surakarta - ngawi menuju bandar gresik dan surabaya begitupun sebaliknya, sehingga pertemuan dua sungai besar ini sangatlah strategis.


pada abad 19 kota ngawi menjadi salah satu pusat perdagangan dan pelayaran di jawa timur dan dijadikan pusat pertahanan kab. madiun. dalam perang diponegoro 1925-1930 . perlawanan melawan Belanda yang berkobar di daerah di pimpin oleh Kepala Daerah setempat, di kab. Madiun dipimpin oleh Bupati Kerto Dirjo dan diaerah Ngawi dipimpin oleh Adipati Judodiningrat dan Raden Tumenggung Surodirjo. Serta salah satu pengikut Pangeran Diponegoro bernama Wirontani pada tahun 1925, Kota Ngawi Berhasil direbut dan diduduki. untuk mempertahankan kedudukan dan fungsi strategis Kota Ngawi serta menguasai jalur perdagangan , Hindia - Belanda membangun sebuah Benteng pada Tahun 1939 - Selesai.


 pembangunannya pada tahun 1845 yaitu benteng Van Den Bosch yang dihuni oleh Tentara Blenada 250 Orang bersenjatakan Bedil, 6 Meriam api dan 60Orang Kavaleri dipimpin Oleh Van Den Bosch






Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar